Harapan
Lihatlah langit biru tiada bertepi
Tinggi menjulang tanpa restriksi
Dalam lukisan tinta mega menampak laksmi
Bersama hembusan angin yang menghidupi
Tidakkah kau hendak TERBANG bebas di sana
Membumbung dalam gelayut HASRAT di jiwa
Mengawan bersama KEHENDAK dan CITA
Mengudara dengan kepak berjuta ASA
Perhatikan hamparan samudra
Melengkung di batas cakrawala leluasa
Memecah damai dalam gaduh debur bena
Mengusik guyub buih dan gelombang senantiasa
Tidakkah BAHTERA HIDUPmu ingin mengarungi
Berlayar menentang arus dengan penuh BERANI
Mengakrabi riak menghanyutkan dengan BAHA DURI
Mengintimi ombak menghantam dengan TUNGGANG HATI
Saksikan bumi membentang selesa
Membiarkan punggung dijejaki hingga luka
Berjenis langgam laku para puak warga
Tanpa sedak dan cekat nestapa
Tidakkah kakimu hendak menjelajahi
Mencecah dengan KESUNGGUHAN HATI
Menjejak MANTAP membekas BUDI PEKERTI
Memijak dalam kobar SEMANGAT berapi
Sahabatku,
Jangan diam, karena membuatmu terbuai
Jangan bergeming, kan menjadikanmu terlalai
Jangan membatu, kau kan terhempas berkali-kali
TERBANGlah tinggi melesatkan HARAPAN
ARUNGi samudra dengan GIGIH dan KONSISTEN
JEJAKi bumi tuk rengkuh MASYHUR yg menanti di depan
“Dan orang-orang yang bersungguh-sungguh di jalan Kami niscaya akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan [menuju keridhaan] Kami. Dan sesungguhnya Allah akan bersama dengan orang-orang yang berbuat ihsan.” (QS 29: 69)
Rabbana walakal hamdu mil ussamaawaati wamil ul ardhi wamil umaa syi'ta min syai in ba'du. Ahluts tsanaa i walmajdi, ahaqqu maa qoolal 'abdu wa kulluna laka 'abdun, laa maani'a lima a'thoita, wallaa mu'thia limaa mana'ta, walaa yanfa'u dzal jaddi minkal jaddu.